“Lewati hariku, senandungkan
lagu, ungkapan rasa rindu Indonesiaku” Ten2Five – Good Morning Indonesia
Masih dalam suasana
kemerdekaan (agelaaa) pidato kenegaraan
saya adalah saatnya kita merdeka dari belenggu penjajahan dan dari rasa kurang
percaya diri dengan pergi ke Eropa tanpa tour
& travel (maksa cuk). Kata
yang pertama kali terlintas liburan ke eropa adalah mahal dan susah cari waktu.
Semahal jualannya gebetan alias jual
mahal, sesusah gebetan cari waktu untuk
bales chat, terus akhirnya gebetan nawarin jual pulsa (saran saya deketin
gebetan hari jumat karena suka diskon
di koran nasional). Begini nasib jadi negara dunia ketiga yang diwajibkan
mengurus visa schengen kalo mau ke Belande
sono, kalah sama Singgapur
(bahasa orang tua jaman dulu). Visa schengen ini berlaku di sebagian besar
negara yang tergabung dalam Uni Eropa kecuali Britania Raya (rempong banget, ember).
Mahal
itu sebenarnya relatif. Jadi solusinya gimana supaya punya cukup
dana untuk liburan ke Eropa? Dunia ini tidak sekecil daun kelor tapi panggung
sandiwara (taekkk)
1.Nabung (yang hobi tiap akhir pekan wisata
kuliner bisa diganti nonton tipi
layaknya jomblo)
2.Cari penghasilan sampingan (kemaren saya
dagang pangsit, hasilnya lumayan)
3.Kerja paruh waktu / part time
4.Hemat beb
(makan pagi, siang dan malam pake telur rebus, kuah rendang, sambel bawang,
tumis kangkung dan sawi rebus. Ini tidak kalah penting, perketat arus kas
pembelian rokok!)
5.Investasi properti Agung Podowae dan reksadana (agak kejauhan)
6.Lakukan jalan akhir yaitu babi ngepet dan
pelihara tuyul (sangat tidak dibenarkan)
Ikan pesut dimakan ikan hiu, lanjut hyukkk (taradum cess)…
Persiapan mengajukan
visa schengen sendiri (tanpa tour) :
Lengkapi dokumen
Pastikan dapat waktu cuti sesuai dengan rencana perjalanan
anda. Dua minggu keliling eropa lumayan, lebih lama lebih kuat sutralah.
Menurut pengalaman saya mengurus visa schengen, ini yang paling penting sebelum
membuat janji dengan pihak Kedutaan (saya kepedean
main buat janji padahal ada satu dokumen lain yang belum dicetak, jangan ditiru!). Persiapkan dokumen
yang dibutuhkan dan uang pengajuan visa (terima uang pas, sebesar Rp. 950.000
tergantung nilai tukar rupiah).
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada dokumen lain, berikut ini
beberapa dokumen yang perlu mendapat perhatian lebih. Dokumenmu mengalihkan
duniaku (lebay). Untuk kelengkapan
dokumen bisa cek disini.
1. Paspor
Apa harus minimal ada
cap imigrasi negara lain sebelum mengajukan visa schengen? Ini ada
benarnya, ada tidaknya. Benarnya, pihak Kedutaan bisa curiga karena pemohon
dipandang belum punya pengalaman ke luar negeri. Tidaknya, sepengetahuan saya
banyak yang diterima visanya meskipun paspornya masih berstatus kembang perawan
(belum ada cap imigrasi). Saran saya minimal ada satu cap imigrasi atau pergi
liburan dengan saudara / teman yang pernah ke luar negeri (tidak harus ke Eropa,
ASEAN juga bisa). Selain itu perhatikan masa berlaku paspor.
2. Rekening tabungan
Apa harus punya
rekening gendut? Sebenarnya jumlah rekening menggambarkan berapa lama liburan
di Eropa, masuk logika apa tidak. Pengalaman saya kemarin dengan 30an juta
aman-aman saja (saya dua minggu di Eropa, dengan total pengeluaran 29 juta). Perhitungan
saya dalam menyusun budget (diluar
tiket pesawat pulang pergi Eropa) setiap hari diasumsikan sebesar Rp. 1,200,000
x 14 hari. Kalau kurang percaya diri bisa menggunakan rekening orang tua. Perlu
diperhatikan hindari aliran dana yang
besar secara tiba – tiba di rekening anda (tiba-tiba cinta datang kepadakuuu,
itu sih Maudy Ayunda coyyy), lebih
baik gunakan rekening orang tua yang status arus kas lebih stabil dan wajar
(emangnya situ Sarjana Ekonomi??), pihak Kedutaan suka curigaan bin baper.
Minta tolong bank untuk mencetak versi rekening koran selama
tiga bulan terakhir sebelum tanggal janjian dengan Kedutaan.
3. Surat Keterangan Kerja
/ Kuliah
Saya mahasiswa tingkat
akhir (duileee) gimana? Saya freelance gimana? Saya jobseeker gimana? Saya baru resign gimana? Saya pengemudi gojek gimana? Tenang, bisa
menggunakan surat keterangan kerja dari kantor / tempat bekerja dari orang tua.
Surat tersebut menyatakan antara lain kita benar anak kandung dan segala
pengeluaran menjadi tanggungan orang tua. Masih berstatus mahasiswa, minta
surat keterangan kuliah dari Dekanat berbahasa enggres. Contohnya disini.
4. Surat Keterangan Bank
Pengalaman saya kemarin dapat rekomendasi dari Bank Ribet Indonesia. Secara umum
prosedur setiap bank hampir mirip, Bank
Cape Antri yang swasta juga mirip. Bilang saja (bila kau mau, kata Mbak Agnez
Mo) ke mbak customer service, nanti
ditanya mbaknya perihal keperluan dan seterusnya, lebih kurang seminggu jadi. Minta
surat rekomendasi bank di cabang dimana anda membuat rekening, biasanya ada di
halaman awal buku rekening. Hal yang membedakan dari tiap bank hanya terletak
di biaya jasa, itupun juga tidak selisih jauh. Surat ini menyatakan bahwa
pemohon adalah pemilik rekening aktif di cabang tersebut, sesuai apa yang
tertera dalam buku rekening.
5. Bukti Pemesanan Pesawat
dan Kereta (menuju dan selama di Eropa)
Apa harus beli tiket setahun
sebelum hari keberangkatan? Kalau anda yakin pengajuan visa akan diterima kemudian
hari sah saja, namun saya kurang suka berjudi. Pengalaman saya kemarin memilih
rute Jakarta – Dubai – Amsterdam tanpa membayar lebih dulu (teknik ini yang
juga disarankan pihak Kedutaan) bisa
dilakukan sebagian besar maskapai yang menawarkan rute ke Eropa, hal ini saya
lakukan berdekatan dengan hari janjian saya dengan Kedutaan Belanda. Setelah visa
disetujui baru saya lunasi.
Untuk pemesanan tiket low
cost carrier Eropa mirip dengan beli tiket pesawat domestik di Indonesia,
pilih rute > bayar > cetak (bukti cetak dibawa ya ke Eropa). Untuk
pembelian tiket kereta api dapat langsung dibeli di agen eurobytrain di Jakarta, kemarin
saya beli di kantornya dekat halte transjakarta Harmoni.
Saran saya lebih cermat jika beli tiket online di situs resmi (pengalaman saya pesan online, tiket tidak
kunjung dikirim oleh SNCF dan rugi Rp.600.000!). Jika terlanjur beli online pastikan tiket yang dibeli
memiliki pilihan bisa disimpan versi pdf dan dicetak / eticket.
6. Bukti Pemesanan Hostel
Apa harus dibayar lunas
sebelum visa disetujui? Saran saya tidak. Berhubung saya sudah cinta mati
dengan hostelworld.com jadi tidak masalah kehilangan 10% down payment jika permohonan visa ditolak (sebenarnya agar pihak
Kedutaan melihat keseriusan minat saya berlibur ke Belanda). Booking.com
memiliki keunggulan tidak harus mengeluarkan DP terlebih dahulu.
7. Formulir permohonan
visa dan itinerary selama di Eropa
Mohon diisi sejelas-jelasnya, kalo bingung isi apa tulis aja
dengan n/a. Buatlah semasuk akal
mungkin, dicek lagi apa waktu tiba di Eropa cocok dengan jadwal check in. Setelah itu check in dimana dan berapa lama
(didukung dengan dokumen bukti pemesanan hostel dan transportasi). Jika ingin
berkunjung ke kota lain, pastikan waktu keberangkatan sesuai juga dengan jadwal
check out. (kamu dimana, dengan
siapa, semalam berbuat apa…) Dokumen bisa diunduh disini. nl.vfsglobal.co.uk/pdf/Schengen_Application_Form.pdf
8. Pas Foto Pemohon
Ini agak menjebak, saran saya foto langsung di Kedutaan,
efisien dan pasti sesuai persyaratan. Biaya lumayan, sekitar Rp. 50.000. Bawa
baju berkerah, supaya setelah foto jadi dan visa dikabulkan, foto anda terlihat
kece saat nanti di cek petugas
imigrasi Eropa. Ojo ngisin-ngisinke waris
to ndesss…
9. Asuransi Perjalanan
Saya kemarin pake AXA Smart Traveller, mudah belinya.
10. Membuat Janji dengan
Pihak Kedutaan
Berhubung noni Belande gampang diajak ngedate yaudah pilihan saya kesini. Pengajuan
visa bisa dilakukan maksimal tiga bulan sebelum waktu keberangkatan. (jika
rencana singgah lama di negeri Belanda, maka pengajuan visa disarankan di
Kedubes Belanda)
Selain itu proses dan biaya pembuatan visa di Kedutaan Belanda
paling mumpuni, satu hari kerja jadi, anti PHP.
Banyak yang cerita staff di Kedutaan Belanda ramah dan asik, saya kurang setuju
sama hal ini karena saya lagi apes dilayani oleh si keriting mirip Medusa,
berkacamata, memiliki bibir “indah”, bergaya sok penting tempo hari (waspadalah,
waspadalah). Jika semua dokumen sudah rapi dan lengkap, langsung buat janji
dengan pihak Kedutaan, saran saya buka tautan ini jam enam sore (jam segini
ibarat jalan tol dalam kota saat musim mudik, lancaaar), berilah calon
mahasiswa yang sedang pusing cari kosan disana kesempatan terlebih dahulu
membuat janji di jam sibuk web Kedutaan.
Usahakan hadir setengah jam sebelum waktu janjian, agar lebih
siap dengan dokumen dan bisa buat pas foto terlebih dulu. Janjian
Behave
Dokumen sudah tersusun urut dan sudah datang tepat waktu di
Kedutaan sepertinya ada yang kurang? Oh iya lupa bawa bekal (lo kate piknik di Ragunan tong) Yep behave! Ini sepele tapi penting banget,
selama di lingkungan Kedutaan bagian permohonan visa, telepon genggam mohon disilent dan tas pribadi mohon disimpan
di locker. Seingat saya juga tidak
diperbolehkan menelpon dan memfoto (merokok masih boleh). Terlihat sederhana
tapi saya perhatikan banyak saudara kita yang cuek dan dapat bingkisan menarik berupa teguran keras lewat
pengeras suara langsung dari Amsterdam.
Saya banyak mengucapkan terimakasih kepada Mas Kece dan Mbak Seger ini atas infonya yang sangat membantu. Terimakasih suhu!
Saya banyak mengucapkan terimakasih kepada Mas Kece dan Mbak Seger ini atas infonya yang sangat membantu. Terimakasih suhu!
Tips :
1. Rajin buka situs beberapa maskapai, harga bisa berubah cepat
antar maskapai (mirip klasemen Liga Inggris). Saya kemarin naik Fly Emirates,
lebih murah dari Garuda, SQ, Lufthansa, KLM, Qatar Air dan Etihad. Biasanya
harga tiket promo ditawarkan di hari selasa dan rabu, dengan waktu penerbangan
di hari selasa, rabu dan sabtu. Waktu penjualan sekitar enam sampai delapan
minggu sebelum tanggal rencana anda, silahkan cek dan jangan lupa mematikan
fitur cookies di laptop. Pembayaran
tiket rute internasional saya lakukan dengan dollar Amerika, untuk sekarang
saya kurang tau berhubung ada peraturan baru Bank Indonesia mewajibkan
transaksi dengan rupiah.
2. Untuk tiket kereta dan pesawat bertarif murah di Eropa, saran
saya beli tiga bulan sebelum waktu keberangkatan. Bisa juga dibarengi
mengajukan visa di tiga bulan sebelum ke Eropa.
3. Beberapa hostel di Eropa menginfokan tidak menerima orang tua
diatas 45 tahun, ini tidak sepenuhnya benar, kemarin saya kirim email ke hostel pilihan saya ternyata
orang tua diperbolehkan menginap. Biarpun Belanda terkenal sangat menghargai
kaum LGBT, hostel memberikan harga
mati menolak pesta gay (lesbian tidak disebutkan, asoyyy) diadakan di hostel mereka.
Hindari juga hostel yang beralamat di sekitar area Red Light District Amsterdam, jedag-jedug
susah tidur nanti ente.
4. Sebelum menukar sejumlah rupiah ke euro di Indo, perhatikan
jika petugas penukaran uang memberikan anda selembar euro dengan nominal 500.
Saran saya minta dipecah ke bagian lebih kecil lagi, pengalaman saya uang
sebesar itu tidak diterima saat membayar lunas tarif hostel di Amsterdam,
alasan para bule uang itu patut diduga dari hasil pencucian uang dan perjudian
gelap (lah kenapa ente cetak uang dengan
nominal segede gaban bul?? Dasar bugil)
5. Untuk itinerary saya
susun dengan teknik obat nyamuk bakar dibakar terbalik, jadi saya kunjungi
objek yang dekat dengan hostel terlebih dahulu. Saya juga mengunjungi tempat
yang searah satu dengan yang lain di satu hari. Saya mengunjungi banyak tempat /
flashpacking dalam satu hari bisa
dapat enam tempat, kelemahannya menguras tenaga, kurang dapat banyak foto bagus
dan kurang bisa menikmati mbak-mbak bule. Jika lebih santai silahkan kunjungi
dua sampai tiga tempat dalam sehari. Saya banyak dibantu googlemap untuk mapping
dan cek transportasi disana.
Mas sy mau tanya klo sy blm kerja, dan semua ditanggung sponsor pacar saya orang Belanda. Kira2 bagaimana dgn surat keterangan kerjanya ya? Thanks
BalasHapusMas sy mau tanya klo sy blm kerja, dan semua ditanggung sponsor pacar saya orang Belanda. Kira2 bagaimana dgn surat keterangan kerjanya ya? Thanks
BalasHapusMaaf baru bales, setau saya cukup gunakan keterangan dr gementee (lurah, walkot) dari kota pacar mba
HapusMaaf baru bales, setau saya cukup gunakan keterangan dr gementee (lurah, walkot) dari kota pacar mba
Hapus
BalasHapusTERIMA JASA GUIDE EROPA ( PARIS, ITALY, DLL )
Aurora Tours since 2014
- Jasa private guide yang sangat berpengalaman dan tentu bisa berbahasa indonesia (paris, italy, dll)
- Jasa penyewaan mobil + supir yang mempunyai sim eropa dan sangat profesional ( paris, italy, dll)
Untuk melengkapi perjalanan anda, kami juga menawarkan :
READY STOCK
13GB 30 Days TRAVEL SIMCARD FOR EUROPE & UK*
Harga sim card Rp. 500,000
harga dijamin murah sekali karena normalnya untuk 3gb harganya Rp 650,000
kami menjual simcard berkualitas dan murah
- Untuk handphone 4G
- Kuota 13GB selama 30 hari ( tidak bisa thetring/hotspot)
- 250 menit telpon ke UK
- 500 sms UK
- Cover 34 negara Eropa & UK
- kecepatan 60mbps
anda bisa menghubungi kami ke :
WA : +33771174763
Line : @aurora2902
apabila kurang yakin dan ingin melihat testi tour dan sim card kami bisa menghubungi kami ke contact diatas tersebut
Terima kasih
Happy Holiday